Siapa pun yang pernah bekerja di bidang aviasi sudah semestinya mengerti
istilah RTA (return to apron) dan RTB (return to base). Dua istilah ini memang
identik, namun berbeda. Keduanya mengacu pada kegagalan suatu sistem yang menyebabkan
pesawat terbang tak dapat melanjutkan misinya, yakni terbang menuju daerah
tujuan.
Pada saat RTB, pesawat terbang yang sudah mengudara beberapa saat
diputuskan untuk berbalik arah menuju bandara asal setelah terjadi satu atau
beberapa sistem yang mengalami kegagalan. Biasanya para penumpang akan sedikit
merasa panik, karena khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan.
Kasus ini berbeda dengan RTA yang mana pesawat sebenarnya belum sempat
mengudara, namun sudah harus kembali ke parkiran (apron) semula. Dalam dua
masalah ini, biasanya mekanik maupun engineer akan menyambut pesawat untuk
memperbaiki apa yang salah pada sistem pesawat tersebut. Dua hal ini dalam
bidang aviasi sering terjadi, dan ini merupakan permasalahan yang mesti
diantisipasi, sebab menyebabkan ketidaknyamanan bagi para penumpang. Selain
ketidaknyamanan juga akan menyebabkan keterlambatan saat mendarat ke daerah
tujuan.
Ketika kerusakan dirasa agak berat sehingga membutuhkan waktu yang lama
untuk perbaikan, maka pihak operasional dalam suatu maskapai tersebut akan
menempuh cara lain misalnya saja dengan mengganti pesawat dengan yang
kondisinya lebih baik. untuk itu diperlukan koordinasi yang cakap antar divisi agar target bisa dicapai. (lihat : lowongan kerja penerbangan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar