Kecelakaan Udara - Meskipun pesawat
tergolong moda transportasi yang paling aman dibandingkan alat transportasi
yang lain, namun bukan berarti sejarah penerbangan bersih dari fakta kecelakaan
udara. Sebagaimana kita tahu bahwa alat transportasi ini bergerak di udara di
mana itu bukan kondisi alami sebuah benda melainkan harus mematuhi banyak hukum
dan rambu-rambu.
![]() |
ilustrasi |
Namun fakta lain
mengungkapkan bahwa kecelakaan udara hampir tidak pernah hanya melibatkan satu
faktor saja melainkan menyertakan kombinasi berbagai faktor (baik sistem
perangkat pesawat terbang itu sendiri maupun kesalahan manusia atau yang
disebut dengan human error). Untuk itu agar dapat menyimpulkan penyebab
kecelakaan yang komprehensif biasanya dalam suatu negara terdapat lembaga
khusus yang menangani bidang ini. Di indonesia lembaga investigasi kecelakaan
transportasi ini bernama KNKT.
Penyelidikan menyeluruh
terhadap kecelakaan pesawat terbang bukan semata ditujukan untuk mencari siapa
yang bersalah melainkan lebih dititikberatkan untuk menghindari kesalahan
serupa di masa mendatang. Bila kesalahan itu berhubungan dengan sistem pesawat
udara, maka pihak manufaktur dapat memodifikasi ulang sistem yang sebelumnya
dipakai. Sedangkan bila kesalahan itu juga menyangkut manusia maka manajemen
operator penerbangan dapat melakukan koreksi atas manajemen yang dilakukan
terkait dengan kerja pilot.
Ternyata masih ada satu
lagi faktor yang menjadi momok dalam penerbangan yaitu adanya faktor alam seperti
badai, topan, halilintar dan lain sebagainya. Meskipun adanya bahaya ini bisa
diprediksi, namun sebagian juga tidak bisa diprediksi kehadirannya sehingga di
sini diperlukan kecermatan penerbang untuk menerbangkan pesawat dengan selamat.